Di sini, di tempat inilah aku terjatuh bersimbah darah, serpihan-serpihan besi alumunium tertancap hampir di seluruh tubuhku, biji-biji peluru belanda kian melengkapi sakaratulku waktu itu, terasa ngilu dan sedikit pegal di punggungku. Sempat bertanya, entah apa yang ku perjuangkan, diri sendiri, keluarga, atau mungkin negeri yang semerawut ini? Genggaman erat bambu runcingpun tak terasa terlepas perlahan, mataku sayup terkantuk menyambut tidur yang ku pastikan akan nyenyak. Teriringi bayang-bayang penyemangat dari seorang sosok pelopor anti penjajah. Seruan kerasnya membuatku tersenyum sesaat sebelum aku…
“Dengarlah aku wahai rakyatku, kita sebagai orang Indonesia harus menjaga harga diri negeri ini, jangan sampai mereka mengambil semuanya dari kita!”
Dengan gagahnya ia menyerukan perlawanan dari penjajahan orang-orang asing itu.
“Kalian jangan diam saja, ayo kita lawan dan kibarkan merah putih di penyangga tertinggi. MERDEKA… MERDEKA… MERDEKA…!”
Semua orang kian berseru ‘MERDEKA… MERDEKA… MERDEKA!’.
Semangatku
... baca selengkapnya di Merdeka Atau Tidak Sama Sekali Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Artikel Terkait
- Cara membuat video hanya dengan satu klik
- Temukan cara bagaimana mengumpulkan pembeli dengan "magnet" sehingga tanpa biaya dan mendapatkan uang
- DAFTAR SOLO ADS
- Unreal kata kunci rahasia tahun 2014 untuk menggenerate mega traffic dari google,yahoo,bing
- Google di halaman pertama dalam waktu 30 hari (dengan penguin)
- Cara menemukan unlimited backlinks secara gratis
Next
Dua Belas Alasan
Dua Belas Alasan
Previous
Mimpi Secarik Kertas
Mimpi Secarik Kertas